Kamis, 21 Mei 2020


CERITA AKHIR KULIAH KU


Assalamua’alaikum Wr, wb.
Hai jumpa lagi dengan saya Dwi Putri Lailatul Isnaini, gimana kabarnya? semoga diberikan kesehatan amin. Di pagi yang di inginkan manusia hidup yang sempurna dalam mengerjakan kegiatannya. Kali ini saya akan mereview kuliah daring yang dilakukakan oleh mahasisiwa BKI 4 IAI Syarifuddin Wonorejo-Lumajang. Kuliah daring yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2020 tepatnya pada pukul 11.00 WIB dengan menggunakan aplikasi zoom untuk mempermudah Dosen Pengampu dalam menjelaskan menjelaskan materi yang disampaikan. Mata kuliah Public Relation kuliah ini merupakan pertemuan terakhir dengan memberikan materi Organisasi Profesi Humas ada juga Tokoh dan Peristiwa Humas, berikut hasil review kuliah daring sebagai berikut.
Pada pembahasan yang pertama yaitu Organisasi profesi merupakan suatu wadah para profesional di dalam mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi. Organisasi profesi yang sudah mantab biasanya sanga berperan didalam menentukan kurikulum studi profesi, mereka juga aktif melakukan riset, serangkaian pertemuan, dan kontes program-program humas.
 Organisasi profesi humas merupakan suatu wadah para praktisi humas di dalam mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi humas. Berdasarkan organisasi yang sudah ada, organisasi humas dibagi menjadi 3 yaitu :
1.      Organisasi yang menghimpun para praktisi humas secara umum,
2.      Organisasi yang menghimpun perusahaan humas
3.      Organisasi yang menghimpun para praktisi humas yang dibedakan berdasarkan jenis perusahaannya (misal : khusus perhotelan, khusus perusahaan kosmetik, dsb )
Amerika diakui sebagai negara pertama yang membentuk organisasi profesi bagi para praktisi humas. Pada tahun 1948 di Amerika terbentuk suatu wadah yang bernama Public Relations Society of Amerika (PRSA). Langkah ini diikuti oleh Inggris, Jerman, Belanda, Spanyol, Swiss.  
Penjelasan yang sudah dijelaskan sebelmnya Organisasi Prosi Humas memiliki 3 macam yaitu:
1.      Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS)Perhumas didirikan di indonesia pada tanggal 15 desember 1972, dengan maksud untuk menghimpun dan membentuk  wadah bagi para praktisi humas. Tujuan perhumas adalah sebagai berikut :
a.       Meningkatkan perkembangan dan ketrampilan profesional humas di Indonesia,
b.      Memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai humas
c.       Meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman diantara para anggotanya
d.      Menyelenggarakan hubungan dengan organisasi-organisasi serumpun dengan bidang humas, di dalam maupun di luar negeri
PERHUMAS memprakarsai berdirinya Federation of ASEAN Public Relations Organization (FAPRO) pada tahun 1997 di Kuala Lumpur.  PERHUMAS ditunjuk menjadi tuan rumah konferensi FAPRO di Jakarta. PERHUMAS juga sudah tercatat dan diakui oleh IPRA dan pernah dipercaya sebagai tuan rumah konferensi IPRA pada tahun 1995. Indonesia telah menjadi board member IPRA. Bahkan pada tahun 2000-2001 Indonesia mewakili board member IPRA.
2.      Public Relations Society of America (PRSA)
PRSA berkantor pusat di new York, berdiri pada tahun 1047. Tujuan didirikan PRSA adalah :
a.       Untuk menyatukan mereka yang melakukan kegiatan di bidang humas.
b.      Untuk mempertimbangkan segala masalah yang dihadapi bidang kehumasan.
c.       Untuk merumuskan, memajukan, mejelaskan kepada kelompok kelompok usaha,professional, dan lain lain.
d.      Untuk memperbaiki hubungan pelaksana humas dengan para majikan dan klien.
e.       Untuk memajukan dan berusaha mempertahankan standar yang tinggi mengenai pelayanan umum dan tingkah langku PRSA memiliki program tahunan, yakni pemberian penghargaan gold anvil award (GAW).
3.      International Public Relations Association (IPRA)
PRA merupakan organisasi humas di tingkat internasional, terbentuk pada bulan mei tahun 1955 dalam suatu pertemuan di Stratford upon avon dengan tujuan sebagai berikut :
a.       Menyediakan jalur bagi pertukaran gagasan dan pengalaman professional antara mereka yang berurusan dalam kegiatan humas mengenai kepentingan internasional
b.      Mengadakan suatu rotasi / perputara apabila anggotanya setiap saat memerlukan pemberitahuan dan bimbingan
c.       Membantu mencapai kualitas tertinggi tentang praktik kehumasan
d.       Meningkatkan praktik kehumasan di semua bidang kegiatan di dunia dan memajukan nilai nilai dan pengaruhnya melalui promosi ilmu pengetahuan
e.       Meninjau dan mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang mempengaruhi  praktik kehumasan yang biasa terjadi di berbagai Negara.
Untuk selanjutya pembahasan tentang Tokoh-Tokoh dan Peristiwa Humas dengan mempelajarinya saya isa mengetahui siapa Tokooh yang ada dalam humas dan berbagai peristiwa di dalam humas, beriut penjelasannya:
“Sejak zaman Yunani kuno dan kekaisaran romawi, aktivitas-aktivitas yang mirip humas pada masa itu telah menjadi bagian integral dari pemerintahan. Pihak pertama yang menerapkan teknik-teknik kehumasan dalam “manajemennya” adalah pihak pemerintahan. 1807 ketika Presiden Thomas Jefferson dari Amerika sedang mengarang pidatonya yang ke 7 bagi kongres, diperkirakan saat itu dia adalah pemakai istilah humas yang pertama. Ia mencoret kata state of thought dan sebagai gantinya ia menuliskan public relations. 1903, seorang tokoh dari Amerika yang kemudian dikenal sebagai “Good Father of PR”, Ivy Ledbetter Lee meninggalkan pekerjaannya sebagai reporter dan memulai pekerjaannya sebagai agen pers. 1906, ia melontarkan pernyataannya yang termashur. Ia berjanji: “menyediakan berbagai macam informasi yang cepat serta akurat, khususnya mengenai segala sesuatu yang bernilai tinggi dan menyangkut kepentingan umum, sehingga memang perlu diketahui oleh segenap lapisan masyarakat”.
1914, Ivy Ledbetter Lee menjadi penasihat pribadi raja minyak Amerika, John Rockeffeler Jr. 1919 ia menggunakan istilah public relations. Kegiatan kehumasan juga dilakukan oleh komisi asuransi Inggris, 1919, atas instruksiLlyod George, chancellor of the exchequer (bendahara negara) untuk menjelaskan undang-undang asuransi nasional. Ia mengorganisir tim khusus, bertugas memberi  penjelasan rancangan pensiun bagi kaum lanjut usia yang pertama di dunia kepada masyarakat luas. Perang dunia I merupakan pendorong bagi humas Amerika Serikat.Presiden Wilson membentuk panitia penerangan masyarakat sebagai tanggapan atas usulan seorang wartawan sahabatnya, George Creel. Panitia Creel berkembang menjadi perusahaan besar yang mendemonstrasikan kekuatan publisitas yang terorganisir. Di antara orang berbakat dalam kelompok Creel, muncullah seorang tokoh, yang pada 1999 dikukuhkan sebagai.  “God Father of PR” atas pemikirannya dalam falsafah dan pendidikan humas, yaitu Edward L. Bernays. Ia mengatakan bahwa public relations bukan semata-mata ilmu komuikasi, melainkan adalah terapan ilmu sosial yang sangat luas.
Presiden Andrew Jackson adalah presiden pertama yang sangat menggantungkan diri pada wartawan untuk mendapatkan nasihat dan bantuan Staf Presiden F. Delano Roosevelt mempergunakan radio untuk mengudarakan obrolannya yang terkenal guna membangun kepercayaan dan mendapatkan dukungan bagi programnya.
Pendekatan itu kemudian dipakai oleh Presiden John F. Kennedy dengan media komunikasi baru, televisi. Pecahnya Perang Dunia pada 1939, sekali lagi di Inggris dibentuk kementrian penerangan. Pada saat yang bersamaan juga dibentuk unit-unit humas di semua cabang angkatan bersenjata.
Ketika Perang Dunia berakhir diputuskan untuk mengganti kementrian penerangan dengan suatu lembaga nonkementrian, yaitu Kantor Pusat Penerangan. Penunjukan seorang petugas humas oleh National Association of Local Government Officer pada tahun 1937 dilengkapi dengan sistem kehormatan dan para petugas humas cabang
Pembahasan yang terakhir yaitu Sejarah Humas di Indonesia berikut penelsannya.
      Dokumen sejarah humas di Indonesia tidak selengkap dan sebaik negara-negara Eropa (Inggris) dan Amerika.
      Banyak faktor yang mempengaruhi, selain mental adalah keahlian dalam mendokumentasikan kejadian penting.
      Budaya penelitian di dunia ketiga jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara Eropa dan Amerika
      Alwi Dahlan dalam suatu Konvensi Nasional Humas di Surabaya, 1944, pernah mengatakan bahwa dalam sejarah RI, peristiwa humas pertama kali terjadi pada 18 Agustus 1945.
      Bung Karno memutuskan untuk menunda sidang PPPK agar dapat memberi penjelasan kepada pers mengenai pemilihan presiden sebelum membahas perumusan rancangan UUD.
      Sementara itu, M. Linggar dalam bukunya yang terbit tahun 2000 mengatakan praktik humas dalam pengertiannya yang paling hakiki sudah ada di Nusantara sebelum kedatangan Belanda.
      Sebagai suatu contoh adalah usaha Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram, untuk menyebarkan gossip ia dan keturunannya akan menjadi pasangan dan lindungan Nyai Roro Kidul
      Menurut salah satu versi sejarah dimaksudkan untuk menyaingi pengaruh para Adipati di pesisir Pantai Utara Jawa yang kekuasaannya direstui oleh para Sunan (wali) yang sangat disegani.
      Kepeloporan pemerintah terhadap bidang humas berkembang di sektor publik.
      1970 praktisi semua instansi pemerintah mempunyai bagian humas yang terlembaga dalam struktur kantor pemerintah hingga ke kantor Pemerintah Daerah Tk. II.
      1971 dibentuklah Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (BAKOHUMAS) pada Departemen Penerangan (DEPPEN), yang mengadakan kegiatan-kegiatan dalm rangka meningkatkan kemampuan profesional praktisi humas pemerintahan.
       Hingga DEPPEN dibrendel dalam kepemimpinan Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke – 4 tahun 1999,
      Aktivitas humas tidak berarti mulai diabaikan oleh pemerintah. Ini terbukti dengan tetap adanya bagian humas dalam Dinas Informasi  dan Komunikasi serta digantikan dengan Dirjen Informasi dan Komunikasi RI.
      Presiden Soeharto juga dikenal sebagai presiden yang banyak memanfaatkan aktivitas humas. Bahkan ia menyewa konsultan humas profesional dari negara maju, baik untuk segala aktivitas pribadi maupun untuk kepentingan negara.   
Cukup sedikit itu yang bisa saya review pada kuliah mata kuliah Pulic Relation ,jika ada kekurangan mohon di maklumi dan maaf atas keterbatasan keampuan sya dalam mereview.
Wassalamualaikum Wr. Wb.




Kamis, 14 Mei 2020


PROFIL HUMAS DAN FENOMENA HUMAS


Assalamualikum Wr. Wb
Hai temen-temen, apa kabar semua? semoga di berikan kesehatan selalu di tengah-tengah menyebarnya Virus Covid -19  yang sampai saat ini masih ada. Wah, akhirnya saya bisa ngeblog lagi. Duh, sorry banget ya. Baru sempet update postingan lagi. Ya, saya akhir-akhir ini sibuk, dan baru bisa ngeblog lagi. Matahari pagi ini begitu indah, cahayanya begitu menyilaukan, dan  membuat saya terbangun untuk menuliskan sesuatu di blog.
Pada pembicaraan kali ini saya akan membahas kuliah online yang sudah berjalan sampai saat ini hampir semua mata kuliah di laksanakan dengan online salah satunya mata kuliah Pulic Relation. Pada saat kuliah online dosen pengampu Bapak Harry Purwanto mengajak kuliah menggunakan aplikasi zoom. Nah, pada kesempatan ini saya akan meriview hasil kuliah online, yaitu tentang Profil Humas. Tahukah kalian apa itu Humas ? yang bisa disebut “PR” humas ini sangat penting dalam sebuah organisasi atau golongan, karena dengan adanya Humas sebuah hubungan dalam sautu masyaarakat akan berjalan dengan baik.
Menurut Wikipedia Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat mencakup sebuah organisasi atau individu yang mendapatkan eksposur ke khalayak mereka menggunakan topik kepentingan publik dan berita yang tidak memerlukan pembayaran langsung. Tujuan dari hubungan masyarakat oleh perusahaan sering untuk membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik. Kegiatan umum termasuk berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri, bekerja sama dengan pers, dan komunikasi karyawan. Apakah kalian sudah faham dengan apa yang saya paparkan semoga membantu para pembaca.
Untuk selanjutnya saya akan menjelaskan Profil Humas dan Fenomena Humas. Apa itu Profil dan fenomena Humas ? berikut pejelasannya.
A.    Profil Humas


Profil humas adalah identitas individu atau organisasi yang sengaja dibuat untuk memperkenalkan individu atau organisasi tersebut.
Profil Humas terdapat beberapa yaitu:
1.      Humas yang Melembaga/In-House PR
Organisasi humas dalam perusahaan diistilahkan sebagai humas yang melembaga/state of being. Sebagai bidang yang melembaga, berarti memiliki seseorang yang memimpin, memiliki staf, dan memiliki ruang/tempat dan sarana/prasarana pendukungnya.
Jabatan-jabatan yang ada dalam bagian humas memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas. Pengorganisasian di sini adalah tentang struktur, wewenang, tugas, dan tanggung jawab. Humas yang melembaga lebih dikenal dengan istilah bagian/departemen/divisi humas/PR communication. Dalam bentuk ini terdapat dua sistem,yaitu:
a.        Sistem desentralisasi
Diterapkan pada perusahaan yang besar. Manajemen mengerti pentingnya PR sebagai suatu pendekatan manajemen. Aktivitas PR dikelola secara mandiri oleh Direktur Public Relations beserta staf-stafnya. Pengelolaannya  meliputi perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasinya. Bagian ini membuat / merancang program-program PR bagi perusahaan secara proaktif maupun reaktif
b.        Sistem sentralisasi
Diterapkan pada perusahaan yang tidak besar. Aktivitas PR diorganisasi secara terpusat atau oleh pusat. Posisi atau kedudukan praktisi PR biasanya berada di bawah bagian yang lain dan berada di tingkat lower-middle management.


Penerapan kedua sistem di atas tergantung beberapa hal berikut:
·       Besar kecilnya perusahaan
·       Struktur organisasi perusahaan
·       Arti penting PR bagi manajemen
·       Karakteristik khas kehumasan
·       Masing-masing lembaga

2.      Humas Agency/Ekstern PR
Ekstern PR adalah sebuah lembaga/perusahaan independen yang berbadan hukum dan bergerak dalam layanan di bidang humas.

 PR ekstern meliputi       
a.       PR full service Perusahaan tersendiri dalam bisnis pelayanan kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan konsultasi. Maksudnya Sebuah perusahaan tersendiri yang bergerak dalam bisnis pelayanan kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan sekaligus pelayanan konsultasi dan pelayanan yang mereka berikan kepada klien (perseorangan/perusahaan PR tersebut
b.      PR consultant Perusahaan PR yang bergerak dalam layanan konsultasi kehumasan. Dewasa ini ada konsultan perseorangan, dia bekerja sendiri tanpa adanya staf
Beberapa contoh PR consultant dan full service di Indonesia adalah Fortune-PR, Ida Sudoyo dan Associates, Eksekutif PR, Indo PR, M-PR consultant, Ganesha PR, Soedarto dan Noeradi PR counselor.
3.      Event Organizer
Dalam kesuksesan sebuah event organizer atau biasa disebut dengan sebutan EO, pasti ada orang-orang handal yang mengelola event tersebut. di indonesia, hampir rata-rata, setiap acara atau event terbilang sukses jika ada pantia yang mengerti tentang EO, atau mereka memakai jasa EO dalam a0ara yang sudah direncanakan. di sini akan dijelaskan secara umum mengenai apa event organizer.
Event Organizer adalah pengelola suatu kegiatan (Pengorganisir Acara). Setiap kegiatan yang di selenggarakan bertujuan untuk memperoleh keuntungan di kedua belah pihak, baik penyelenggara maupun yang hadir pada saat kegiatan berlangsung. Keuntungan ini tidak harus bersifat material namun juga bisa bersifat non material.
Event organizer dalam perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksan sebuah event / kegiatan yang berhubungan dengan public. Perusahaan ini cendering spesialis, misalnya:
1.    Launching product
2.    Pameran, exhibition
3.    Pertemuan-pertemuan(seminar,lokakarya,konvensi, konferensi)
4.    Jumpa pers/press conference, press tour, dan sebagainya
5.    Show dan kontes-kontes

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan sebelum melakukan  event  sebagai berikut:
1.      Perencanaan
Merencanakan apa yang akan kita buat. Mulai dari konsep acara, lokasi, tanggal diadakan acara, dan siapa saja yang terlibat dalam acara tersebut.
2.      Pengorganisasian
Dalam sebuah pengorganisasian disinilah orang dituntut untuk menyeleksi SDM yang sesuai dengan job specification dan dapat melakukan job description yang sudah di rancang oleh sebuah perusahaan / EO untuk mencapai sebuah tujuan  yang sudah ditetapkan.
3.      Pengarahan
Setelah pengorganisasian barulah kita ke tahap pengarahan dimana para SDM  yang telah terbentuk langsung di arahkan sesuai job description yang sudah ditetapkan.
4.      Pelaksanaan
Setelah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan barulah kita laksanakan acara tersebut sesuai dengan perencanaan.
5.      Evaluasi
Tahap inilah yang akan menentukan atau memberi jawaban apakah cara yang kita buat itu berhasil atau tidak, untung atau rugi serta baik atau buruknya para SDM yang bekerja pun dapat kita lihat dari evaluasi ini sehingga ini akan memberikan sebuah pelajaran untuk event berikutnya.
Profil Tugas Humas
1.    Terampil, khususnya di bidang penulisan (writing), speaking, mendengarkan, membaca, dan menggunakan alat –alat komunikasi lainnya.
2.    Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berbagai macam media dan memahami proses manajemen.
3.    Memiliki kemampuan dalam memecahkan suatu masalah (problem solver), dalam mengambil keputusan, mengelola opini publik, mengevaluasi kecenderungan perilaku dan respon publik.
4.    Memiliki selera dan kepribadian yang baik tentang etika, simpati dan empati, kepemimpinan, semangat/etos, kreativitas dan imajinasi, kematangan /stabilitas kepribadian serta integritas pribadi.   

B.     Fenomena Humas
Fenomena public relation sangat besar pengaruhnya dalam perusahaan atau organsasi, maka dari itu perlu diperhatikan dan dipersiapkan tantangan yang akan dihadapi oleh seorang PR. Berikut penulis akan sedikit menjabarkan sedikit tentang fenomena-fenomena dalam ruang lingkup Public Relation. Dalam kurun waktu terakhir ini terdapat serangkaian fenomena yang turut mempengaruhi aktivitas kehumasan.
1.      Fenomena  yang muncul karena arus globalisasi. Fenomena globalisasi terjadi sebagai sebuah perkembangan dari perjalanan peradaban umat manusia, dipicu oleh kemajuan teknologi komunikasi.  Berbagai kendala  yang timbul karena persoalan  jarak suatu tempat dengan yang  lainnya, atau masalah waktu  yang dibutuhkan untuk membuat suatu kegiatan,  dalam era globalisasi hal itu menjadi sesuatu yang tidak signifikan lagi. Sisi lain pula, penguasaan informasi pun menjadi sebuah kata kunci yang turut mendorong persaingan dalam era globalisasi. Siapa yang menguasai informasi, ia akan menang dalam persaingan. Mau tidak mau, praktisi Humas harus memahami fenomena ini sebagai sesuatu yang sangat mempengaruhi aktivitasnya.
2.      Perubahan sistem politik. Di Indonesia, sistem politik kian demokratis. Hal ini ditandai oleh begitu banyak hal yang terjadi dalam sistem perpolitikan kita, membawa pengaruh yang sangat besar bagi aktivitas kehumasan.
3.      Fenomena yang muncul karena perubahan dalam sistem media massa. Media massa  termasuk organisasi kewartawanan yang mengalami perubahan sangat signifikan sejak digulirkannya UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers. Undang-undang ini  telah memungkinkan  media massa tumbuh semakin bebas, bahkan sangat pesat dan  tanpa intervensi Pemerintah. Selain itu  profesi journalist pun mengalami kebebasan yang sangat luar biasa yang cenderung berbeda dengan yang terjadi pada era Orde Baru. Organisasi kewartawanan makin bermuculan selain PWI, misalkan: AJI, IJTI, PFI,  dan sebagainya.
4.      Fenomena ini pun mendorong Humas harus mampu membuat pemetaan terhadap berbagai media yang ada serta harus mampu menjalin relasi dengan berbagai jurnalis pada setiap media. Fenomena perkembangan sosial media dengan arus informasi yang digulirkannya. Fenomena ini memaksa para praktisi Humas untuk mampu memantau arus opini publik yang mungkin tidak mencuat pada media konvensional.  Banyak informasi yang sangat penting dan bahkan mungkin lebih faktual untuk kehidupan suatu organisasi,  justru muncul dan berkembang melalui media sosial.
5.      Fenomena kebebasan informasi. Bahwa dengan diberlakukannya UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) maka begitu banyak hal yang harus dirubah dalam kaitan dengan pengelolaan badan publik  atau organisasi. Para Humas yang bekerja dalam berbagai badan publik dituntut  untuk tidak BOLEH  menutup informasi kepada masyarakat. Betapa tidak, menurut UU itu, semua informasi publik harus dibuka  kecuali yang ditutup/dikecualikan berdasarkan ketentuan UU KIP.  Hal ini tentu menuntut para praktisi Humas harus mampu menyampaikan informasi itu kepada seluruh anggota masyarakat.
Fenomena Humas
a)      Kisah di Balik Sukses Jurrasic Park


Film jurrasic Park mengambil obyek tentang dinosaurus telah memecahkan rekor penjualan (bos office record) strategi humas digunakan dalam pemasaran produksi film sebelum film dilemparkan ke pasar dan diputar di bioskop, masyarakat dibuat Edemam dinosaurus melalui strategi dan kampanye kehumasan. Sebulan sebelumnya, khususnya anak-anak, menikmati cerita dinosaurus melalui seribu artikel yang ditulis di media massa. Seminggu sebelum pertunjukan perdana, surat kabar, tabloid, mingguan, dan majalah menulis artikel tentang Jurrasic Park. Semuanya menimbulkan Edemam dinosaurus dan rasa penasaran terhadap film Jurrasic Park. Keberhasilan film terbangun dengan adanya publikasi (press release dan feature stories# yang sukses.

b)      Kisah Mac Donald



Suatu ketika di Amerika Serikat beredar rumor McD terbuat dari daging cacing, akibatnya terjadi penurunan penjualan McD. Humas McD merespon dengan serangkaian kampanye kehumasan. Langkah pertama humas adalah menulis beberapa release dan artikel di beberapa surat kabar tentang profil McD.Penekanan topik berita / artikel adalah reputasi McD yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan kotribusinya dalam bidang sosial kesehatan. Setelah langkah pertama dijalankan, humas melakukan riset dengan menyebar angket untuk mengetahui sikap masyarakat. Dari angket yang masuk, ternyata sebagian masyarakat percaya bahwa menjaga reputasi dengan baik, namun mereka sebagian besar memilih sikap tidak mau memakan McD lagi. Selidik punya selidik, masalahnya bukan pada citra, melainkan pada sikap masyarakat yang  jijik dengan cacing. Humas pun melancarkan kampanye kedua dengan merubah topik tulisan.
Topik seputar cacing sebagai alternatif makanan di beberapa daerah (terutama Amerika Latin). Cacing ternyata memiliki kadar protein yang tinggi, dan berkhasiat sebagai bahan obat-obatan. Daging cacing lebih mahal daripada daging ham atau sapi dan lainnya. Tujuan kampanye PR. Pertama, menanamkan pengertian bah/a reputasi merupakan hal  penting bagi McD, sehingga tidak mungkin McD gegabah mengganti bahan dasarnya dengan daging cacing. 'edua, menanamkan pengertian pada masyarakat bahwa cacing bukanlah  binatang menjijikkan yang bermanfaat bagi kesuburan tanah, tapi merupakan bahan makanan khas suku tertentu
c)      Kisah Lemak Babi Dancow


1985-an sebuah majalah fakultas Unibra memuat tulisan dosen tentang daftar bahan makanan yang mengandunng lemak babi. Salah satunya adalah produk Nestle-susu dancow. Tulisan tersebut kemudian dikutip oleh sebuah surat kabar. Maka terjadilah gempar!. Masyarakat muslim mengutuk dan memboikot. Maka dibuatlah release dan artikel tentang bahan dasar susu danco/ yang diambil dari para  peternak sapi di daerah Nongkojajar-Pasuruan dan Pujon-Batu-Malang. Diturunkan berita pengakuan para peternak yang berusaha keras k menjaga “kadar lemak” susu sapi ternaknya, jangan sampai berlebihan. Muncul juga sejumlah pernyataan, himbauan, dan pembuktian oleh tokoh masyarakat (menterikoperasi, peternak, dan tokoh-tokoh agama) akan kehalalan dancow.Sejumlah tulisan perlunya pelabelan halal pada semua kemasan produk, sebagai tuntutan masyarakat muslim.
d)     Kisah Arianespace


1990 Indonesia membuka tender peluncuran satelit Palapa dengan kontrak bernilai miliaran dolar AS Sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan transportasi luar angkasa menawarkan jasanya. Ada empat peserta tender, yaitu Amerika–NASA yang menjadi langganan Indonesia sebelumnya, Titan-Rusia, Long Marc-Cina, dan Arianespace-Perancis. Dalam waktu 4 bulan dari penawaran tender akan diumumkan siapa pemenangnya. Strategi PR Arianespace Melakukan analisis SWOT (kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman) Melancarkan serangkaian strategi dan kampanye PR untuk memenangkan tender. Salah satunya membangun pengetahuan masyarakat akan adanya perusahaan berikut kelebihannya di beberapa surat kabar, majalah khusus ruang angkasa, dan televise. Mengajak beberapa wartawan Indonesia datang ke Kuoru City, menyaksikan dari dekat teknologi dan peluncuran satelit. Pada bulan diumumkannya pemenang tender, )rianespace yang memenangkan tender. keputusan ini banyak mendapat protes, khususnya pihak Amerika yang kurang waspada (karena sudah menjadi langganan). Namun seluruh pers mendukung keputusan pemerintah
e)      Kisah Hallmark


Hallmark adalah perusahaan pembuat dan distributor kartu terkenal di Amerika. Pusat perusahaan berada di Kansas City dan dikelola oleh profesional yang sangat mengerti akan manfaat humas bagi perusahaannya. Musim semi pada tahun 1950-an Kansas City dilanda bencana banjir terbesar dalam sejarah Kansas City. Akibatnya kota Kansas mengalami kondisi yang sangat buruk, banyak industri mengalami kerugian besar-besaran, termasuk Hallmark. Akhirnya Hallmark mengundang konsultan humas untuk mengatasi Kansas City yang sedang “rusak”. Mereka mengembangkan cerita dan foto-foto yang menggambarkan Kansas segera berbenah diri secara cepat akibat banjir, bahkan menjadi lebih baik sebelum bencana itu datang. Beberapa tahun kemudian Hallmark merencanakan untuk ekspansi ke New Jersey.
Mereka membangun gudang dan pusat distribusi di sana. Kerangka baja bangunan hampir selesai ketika ada seseorang yang menemukan seekor burung yang membuat sangkar di salah satu sudut rangka bangunan. Ada telur dalam sangkar tersebut. Atas saran konsultan humasnya, Hallmark segera membuat keputusan untuk menghentikan pembangunan sampai saat burung tersebut membesarkan anak-anaknya dan pergi meninggalkan sarang. Ketika burung tersebut pergi, ternyata New Jersey dilanda badai yang sangat besar. Seandainya dinding-dinding sudah mulai didirikan sebelumnya, barangkali juga akan roboh dilanda badai. Kebaikan hati Hallmark telah mendapat imbalan yang setimpal dari alam.
Kisah tersebut mempesona seorang wartawan Saturday Evening Post yang saat itu memiliki distribusi dan oplah yang bagus. Dibuatlah cerita tentang “industri cinta” dengan memilih Hallmark sebagai suatu fenomena. Kesimpulan penulis, Hallmark tidak hanya menjual sentiment, melainkan mengamalkannya. Suatu reputasi yang sangat menguntungkan dalam bisnis kartu romantis Sumber berita memiliki kredibilitas yang tidak diragukan di pers. Penulis mewawancarai eksekutif Hallmark, konselor humasnya, dan tokoh LSM pengamat burung tentang kebenaran cerita tersebut
Sudah dulu ya, kita lanjut di tulisan selanjutnya. Untuk para pembaca semoga mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kalau ada kata-kata yang salah mulai awal hingga akhir saya minta maaf. Wassalamualaikum Wr. Wb.