PROFIL HUMAS DAN FENOMENA HUMAS
Assalamualikum
Wr. Wb
Hai
temen-temen, apa kabar semua? semoga di berikan kesehatan selalu di
tengah-tengah menyebarnya Virus Covid -19 yang sampai saat ini masih ada. Wah,
akhirnya saya bisa ngeblog lagi. Duh, sorry banget ya. Baru sempet update
postingan lagi. Ya, saya akhir-akhir ini sibuk, dan baru bisa ngeblog lagi.
Matahari pagi ini begitu indah, cahayanya begitu menyilaukan, dan membuat
saya terbangun untuk menuliskan sesuatu di blog.
Pada pembicaraan kali ini saya akan membahas
kuliah online yang sudah berjalan sampai saat ini hampir semua mata kuliah di
laksanakan dengan online salah satunya mata kuliah Pulic Relation. Pada saat kuliah online dosen pengampu Bapak Harry
Purwanto mengajak kuliah menggunakan aplikasi zoom. Nah, pada kesempatan ini
saya akan meriview hasil kuliah online, yaitu tentang Profil Humas. Tahukah
kalian apa itu Humas ? yang bisa disebut “PR” humas ini sangat penting dalam
sebuah organisasi atau golongan, karena dengan adanya Humas sebuah hubungan
dalam sautu masyaarakat akan berjalan dengan baik.
Menurut Wikipedia Hubungan masyarakat,
atau sering disingkat humas adalah praktik mengelola penyebaran
informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat mencakup
sebuah organisasi atau individu yang mendapatkan eksposur ke khalayak mereka
menggunakan topik kepentingan publik dan berita yang tidak memerlukan
pembayaran langsung. Tujuan dari hubungan masyarakat oleh perusahaan sering
untuk membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan
lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu tentang hal itu,
kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik. Kegiatan umum termasuk
berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri, bekerja sama dengan
pers, dan komunikasi karyawan. Apakah kalian sudah faham dengan apa yang saya
paparkan semoga membantu para pembaca.
Untuk
selanjutnya saya akan menjelaskan Profil Humas dan Fenomena Humas. Apa itu
Profil dan fenomena Humas ? berikut pejelasannya.
A.
Profil Humas
Profil humas adalah identitas individu atau organisasi yang sengaja
dibuat untuk memperkenalkan individu atau organisasi tersebut.
Profil Humas
terdapat beberapa yaitu:
1. Humas yang Melembaga/In-House PR
Organisasi
humas dalam perusahaan diistilahkan sebagai humas yang melembaga/state of
being. Sebagai bidang yang melembaga, berarti memiliki seseorang yang memimpin,
memiliki staf, dan memiliki ruang/tempat dan sarana/prasarana pendukungnya.
Jabatan-jabatan
yang ada dalam bagian humas memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
jelas. Pengorganisasian di sini adalah tentang struktur, wewenang, tugas, dan
tanggung jawab. Humas yang melembaga lebih dikenal dengan istilah
bagian/departemen/divisi humas/PR communication. Dalam bentuk ini terdapat dua
sistem,yaitu:
a.
Sistem
desentralisasi
Diterapkan
pada perusahaan yang besar. Manajemen mengerti pentingnya PR sebagai suatu
pendekatan manajemen. Aktivitas PR dikelola secara mandiri oleh Direktur Public
Relations beserta staf-stafnya. Pengelolaannya
meliputi perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasinya. Bagian ini
membuat / merancang program-program PR bagi perusahaan secara proaktif maupun
reaktif
b.
Sistem
sentralisasi
Diterapkan
pada perusahaan yang tidak besar. Aktivitas PR diorganisasi secara terpusat
atau oleh pusat. Posisi atau kedudukan praktisi PR biasanya berada di bawah
bagian yang lain dan berada di tingkat lower-middle management.
Penerapan kedua sistem di atas tergantung beberapa hal
berikut:
· Besar kecilnya perusahaan
· Struktur organisasi perusahaan
· Arti penting PR bagi manajemen
· Karakteristik khas kehumasan
· Masing-masing lembaga
2. Humas Agency/Ekstern PR
Ekstern PR
adalah sebuah lembaga/perusahaan independen yang berbadan hukum dan bergerak
dalam layanan di bidang humas.
PR ekstern meliputi
a. PR full service Perusahaan
tersendiri dalam bisnis pelayanan kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan
konsultasi. Maksudnya Sebuah perusahaan tersendiri yang
bergerak dalam bisnis pelayanan kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan
sekaligus pelayanan konsultasi dan pelayanan yang mereka berikan kepada klien
(perseorangan/perusahaan PR tersebut
b. PR consultant Perusahaan PR yang
bergerak dalam layanan konsultasi kehumasan. Dewasa ini ada konsultan
perseorangan, dia bekerja sendiri tanpa adanya staf
Beberapa
contoh PR consultant dan full service di Indonesia adalah Fortune-PR, Ida
Sudoyo dan Associates, Eksekutif PR, Indo PR, M-PR consultant, Ganesha PR,
Soedarto dan Noeradi PR counselor.
3. Event Organizer
Dalam kesuksesan sebuah event organizer atau biasa disebut
dengan sebutan EO, pasti ada orang-orang handal yang mengelola event tersebut. di
indonesia, hampir rata-rata, setiap acara atau event terbilang sukses jika ada
pantia yang mengerti tentang EO, atau mereka memakai jasa EO dalam a0ara yang
sudah direncanakan. di sini akan dijelaskan secara umum mengenai apa event organizer.
Event Organizer
adalah pengelola suatu kegiatan (Pengorganisir Acara). Setiap kegiatan yang di
selenggarakan bertujuan untuk memperoleh keuntungan di kedua belah pihak, baik
penyelenggara maupun yang hadir pada saat kegiatan berlangsung. Keuntungan ini
tidak harus bersifat material namun juga bisa bersifat non material.
Event organizer
dalam perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksan sebuah event / kegiatan
yang berhubungan dengan public. Perusahaan ini cendering spesialis, misalnya:
1. Launching product
2. Pameran, exhibition
3. Pertemuan-pertemuan(seminar,lokakarya,konvensi,
konferensi)
4. Jumpa pers/press conference, press
tour, dan sebagainya
5. Show dan kontes-kontes
Ada beberapa hal yang harus di
perhatikan sebelum melakukan event sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Merencanakan
apa yang akan kita buat. Mulai dari konsep acara, lokasi, tanggal diadakan
acara, dan siapa saja yang terlibat dalam acara tersebut.
2. Pengorganisasian
Dalam
sebuah pengorganisasian disinilah orang dituntut untuk menyeleksi SDM yang
sesuai dengan job specification dan dapat melakukan job description yang sudah
di rancang oleh sebuah perusahaan / EO untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.
3. Pengarahan
Setelah
pengorganisasian barulah kita ke tahap pengarahan dimana para SDM yang telah terbentuk langsung di arahkan
sesuai job description yang sudah ditetapkan.
4. Pelaksanaan
Setelah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan barulah kita laksanakan acara
tersebut sesuai dengan perencanaan.
5. Evaluasi
Tahap
inilah yang akan menentukan atau memberi jawaban apakah cara yang kita buat itu
berhasil atau tidak, untung atau rugi serta baik atau buruknya para SDM yang
bekerja pun dapat kita lihat dari evaluasi ini sehingga ini akan memberikan
sebuah pelajaran untuk event berikutnya.
Profil
Tugas Humas
1.
Terampil, khususnya di bidang penulisan (writing), speaking,
mendengarkan, membaca, dan menggunakan alat –alat komunikasi lainnya.
2.
Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berbagai macam
media dan memahami proses manajemen.
3.
Memiliki kemampuan dalam memecahkan suatu masalah (problem
solver), dalam mengambil keputusan, mengelola opini publik, mengevaluasi kecenderungan
perilaku dan respon publik.
4.
Memiliki selera dan kepribadian yang baik tentang etika,
simpati dan empati, kepemimpinan, semangat/etos, kreativitas dan imajinasi,
kematangan /stabilitas kepribadian serta integritas pribadi.
B. Fenomena
Humas
Fenomena public relation sangat
besar pengaruhnya dalam perusahaan atau organsasi, maka dari itu perlu
diperhatikan dan dipersiapkan tantangan yang akan dihadapi oleh seorang PR.
Berikut penulis akan sedikit menjabarkan sedikit tentang fenomena-fenomena
dalam ruang lingkup Public Relation. Dalam kurun waktu terakhir ini terdapat
serangkaian fenomena yang turut mempengaruhi aktivitas kehumasan.
1. Fenomena yang muncul karena arus globalisasi. Fenomena
globalisasi terjadi sebagai sebuah perkembangan dari perjalanan peradaban umat
manusia, dipicu oleh kemajuan teknologi komunikasi. Berbagai kendala yang timbul karena persoalan jarak suatu tempat dengan yang lainnya, atau masalah waktu yang dibutuhkan untuk membuat suatu
kegiatan, dalam era globalisasi hal itu
menjadi sesuatu yang tidak signifikan lagi. Sisi lain pula, penguasaan informasi
pun menjadi sebuah kata kunci yang turut mendorong persaingan dalam era
globalisasi. Siapa yang menguasai informasi, ia akan menang dalam persaingan.
Mau tidak mau, praktisi Humas harus memahami fenomena ini sebagai sesuatu yang
sangat mempengaruhi aktivitasnya.
2. Perubahan sistem politik. Di
Indonesia, sistem politik kian demokratis. Hal ini ditandai oleh begitu banyak
hal yang terjadi dalam sistem perpolitikan kita, membawa pengaruh yang sangat
besar bagi aktivitas kehumasan.
3. Fenomena yang muncul karena
perubahan dalam sistem media massa. Media massa
termasuk organisasi kewartawanan yang mengalami perubahan sangat
signifikan sejak digulirkannya UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers. Undang-undang
ini telah memungkinkan media massa tumbuh semakin bebas, bahkan
sangat pesat dan tanpa intervensi
Pemerintah. Selain itu profesi
journalist pun mengalami kebebasan yang sangat luar biasa yang cenderung
berbeda dengan yang terjadi pada era Orde Baru. Organisasi kewartawanan makin
bermuculan selain PWI, misalkan: AJI, IJTI, PFI, dan sebagainya.
4. Fenomena ini pun mendorong Humas
harus mampu membuat pemetaan terhadap berbagai media yang ada serta harus mampu
menjalin relasi dengan berbagai jurnalis pada setiap media. Fenomena
perkembangan sosial media dengan arus informasi yang digulirkannya. Fenomena
ini memaksa para praktisi Humas untuk mampu memantau arus opini publik yang
mungkin tidak mencuat pada media konvensional.
Banyak informasi yang sangat penting dan bahkan mungkin lebih faktual
untuk kehidupan suatu organisasi, justru
muncul dan berkembang melalui media sosial.
5. Fenomena kebebasan informasi. Bahwa
dengan diberlakukannya UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP) maka begitu banyak hal yang harus dirubah dalam kaitan dengan
pengelolaan badan publik atau
organisasi. Para Humas yang bekerja dalam berbagai badan publik dituntut untuk tidak BOLEH menutup informasi kepada masyarakat. Betapa
tidak, menurut UU itu, semua informasi publik harus dibuka kecuali yang ditutup/dikecualikan berdasarkan
ketentuan UU KIP. Hal ini tentu menuntut
para praktisi Humas harus mampu menyampaikan informasi itu kepada seluruh
anggota masyarakat.
Fenomena
Humas
a) Kisah di Balik Sukses Jurrasic Park
Film jurrasic Park mengambil obyek tentang dinosaurus telah
memecahkan rekor penjualan (bos office record) strategi humas digunakan dalam
pemasaran produksi film sebelum film dilemparkan ke pasar dan diputar di
bioskop, masyarakat dibuat Edemam dinosaurus melalui strategi dan kampanye
kehumasan. Sebulan sebelumnya, khususnya anak-anak, menikmati cerita dinosaurus
melalui seribu artikel yang ditulis di media massa. Seminggu sebelum
pertunjukan perdana, surat kabar, tabloid, mingguan, dan majalah menulis
artikel tentang Jurrasic Park. Semuanya menimbulkan Edemam dinosaurus dan rasa
penasaran terhadap film Jurrasic Park. Keberhasilan film terbangun dengan
adanya publikasi (press release dan feature stories# yang sukses.
b) Kisah Mac Donald
Suatu ketika di Amerika Serikat
beredar rumor McD terbuat dari daging cacing, akibatnya terjadi penurunan
penjualan McD. Humas McD merespon dengan serangkaian kampanye kehumasan.
Langkah pertama humas adalah menulis beberapa release dan artikel di beberapa
surat kabar tentang profil McD.Penekanan topik berita / artikel adalah reputasi
McD yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan kotribusinya dalam bidang sosial
kesehatan. Setelah langkah pertama dijalankan, humas melakukan riset dengan
menyebar angket untuk mengetahui sikap masyarakat. Dari angket yang masuk,
ternyata sebagian masyarakat percaya bahwa menjaga reputasi dengan baik, namun
mereka sebagian besar memilih sikap tidak mau memakan McD lagi. Selidik punya
selidik, masalahnya bukan pada citra, melainkan pada sikap masyarakat yang jijik dengan cacing. Humas pun melancarkan
kampanye kedua dengan merubah topik tulisan.
Topik seputar cacing sebagai
alternatif makanan di beberapa daerah (terutama Amerika Latin). Cacing ternyata
memiliki kadar protein yang tinggi, dan berkhasiat sebagai bahan obat-obatan.
Daging cacing lebih mahal daripada daging ham atau sapi dan lainnya. Tujuan
kampanye PR. Pertama, menanamkan pengertian bah/a reputasi merupakan hal penting bagi McD, sehingga tidak mungkin McD
gegabah mengganti bahan dasarnya dengan daging cacing. 'edua, menanamkan
pengertian pada masyarakat bahwa cacing bukanlah binatang menjijikkan yang bermanfaat bagi kesuburan
tanah, tapi merupakan bahan makanan khas suku tertentu
c) Kisah Lemak Babi Dancow
1985-an sebuah majalah fakultas
Unibra memuat tulisan dosen tentang daftar bahan makanan yang mengandunng lemak
babi. Salah satunya adalah produk Nestle-susu dancow. Tulisan tersebut kemudian
dikutip oleh sebuah surat kabar. Maka terjadilah gempar!. Masyarakat muslim
mengutuk dan memboikot. Maka dibuatlah release dan artikel tentang bahan dasar
susu danco/ yang diambil dari para
peternak sapi di daerah Nongkojajar-Pasuruan dan Pujon-Batu-Malang. Diturunkan
berita pengakuan para peternak yang berusaha keras k menjaga “kadar lemak” susu
sapi ternaknya, jangan sampai berlebihan. Muncul juga sejumlah pernyataan,
himbauan, dan pembuktian oleh tokoh masyarakat (menterikoperasi, peternak, dan
tokoh-tokoh agama) akan kehalalan dancow.Sejumlah tulisan perlunya pelabelan
halal pada semua kemasan produk, sebagai tuntutan masyarakat muslim.
d) Kisah Arianespace
1990 Indonesia membuka tender
peluncuran satelit Palapa dengan kontrak bernilai miliaran dolar AS Sejumlah
perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan transportasi luar angkasa menawarkan
jasanya. Ada empat peserta tender, yaitu Amerika–NASA yang menjadi langganan
Indonesia sebelumnya, Titan-Rusia, Long Marc-Cina, dan Arianespace-Perancis.
Dalam waktu 4 bulan dari penawaran tender akan diumumkan siapa pemenangnya. Strategi
PR Arianespace Melakukan analisis SWOT (kelemahan, kekuatan, peluang, dan
ancaman) Melancarkan serangkaian strategi dan kampanye PR untuk memenangkan
tender. Salah satunya membangun pengetahuan masyarakat akan adanya perusahaan
berikut kelebihannya di beberapa surat kabar, majalah khusus ruang angkasa, dan
televise. Mengajak beberapa wartawan Indonesia datang ke Kuoru City,
menyaksikan dari dekat teknologi dan peluncuran satelit. Pada bulan
diumumkannya pemenang tender, )rianespace yang memenangkan tender. keputusan
ini banyak mendapat protes, khususnya pihak Amerika yang kurang waspada (karena
sudah menjadi langganan). Namun seluruh pers mendukung keputusan pemerintah
e) Kisah Hallmark
Hallmark
adalah perusahaan pembuat dan distributor kartu terkenal di Amerika.
Pusat perusahaan berada di Kansas City dan dikelola oleh
profesional yang sangat mengerti akan manfaat humas bagi perusahaannya. Musim
semi pada tahun 1950-an Kansas City dilanda bencana banjir terbesar dalam
sejarah Kansas City. Akibatnya kota Kansas mengalami kondisi yang sangat buruk,
banyak industri mengalami kerugian besar-besaran, termasuk Hallmark. Akhirnya
Hallmark mengundang konsultan humas untuk mengatasi Kansas City yang sedang
“rusak”. Mereka mengembangkan cerita dan foto-foto yang menggambarkan Kansas
segera berbenah diri secara cepat akibat banjir, bahkan menjadi lebih baik
sebelum bencana itu datang. Beberapa tahun kemudian Hallmark merencanakan untuk
ekspansi ke New Jersey.
Mereka
membangun gudang dan pusat distribusi di sana. Kerangka baja bangunan hampir
selesai ketika ada seseorang yang menemukan seekor burung yang membuat sangkar
di salah satu sudut rangka bangunan. Ada telur dalam sangkar tersebut. Atas
saran konsultan humasnya, Hallmark segera membuat keputusan untuk menghentikan
pembangunan sampai saat burung tersebut membesarkan anak-anaknya dan pergi
meninggalkan sarang. Ketika burung tersebut
pergi, ternyata New Jersey dilanda badai yang sangat besar. Seandainya
dinding-dinding sudah mulai didirikan sebelumnya, barangkali juga akan roboh
dilanda badai. Kebaikan hati Hallmark telah mendapat imbalan yang setimpal dari
alam.
Kisah
tersebut mempesona seorang wartawan Saturday Evening Post yang saat itu
memiliki distribusi dan oplah yang bagus. Dibuatlah cerita tentang “industri
cinta” dengan memilih Hallmark sebagai suatu fenomena. Kesimpulan penulis,
Hallmark tidak hanya menjual sentiment, melainkan mengamalkannya. Suatu
reputasi yang sangat menguntungkan dalam bisnis kartu romantis Sumber berita
memiliki kredibilitas yang tidak diragukan di pers. Penulis mewawancarai
eksekutif Hallmark, konselor humasnya, dan tokoh LSM pengamat burung tentang
kebenaran cerita tersebut
Sudah
dulu ya, kita lanjut di tulisan selanjutnya. Untuk para pembaca semoga
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kalau ada kata-kata yang salah mulai
awal hingga akhir saya minta maaf. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Terimakasih ya guys udah mampir
BalasHapus